This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Jumat, 31 Januari 2014

Rangkuman Bangunan Hemat Energi, Ekologi Arsitektur, Arsitektur Berwawasan Linkungan

Selamat Malam....
Oke kali ini saya akan membahas atau mengomentari seluruh tugas yang disuruh dosen.

Jumlah total tulisan saya 3 buah yang masing-masing berjudul :    -    Bangunan Hemat Energi
                                                                                                 -    ARSITEKTUR EKOLOGI
                                                                                                 -    Arsitektur Berwawasan Lingkungan


Bagunan Hemat Energi
    Bangunan yang meminimalisir energi dengan cara mensiasati stuktur, material, dan elemen lainnya dalam arsitektur.
   
Contoh : Misalnya membuat bukaan-bukaan yang terorganisir dengan tata cara pemikiran arsitek untuk mendapatkan cahaya dan udara secara natural/alami dengan tanpa menggunakan teknologi modern yang ada.

Arsitektur Ekologi
Arsitektur Ekologi itu sendiri mempunyai tiga prinsip yang harus diperhatikan yaitu; 1.Fluktuasi 2.Stratifikasi 3. Interdependence (saling ketergantungan)

Dasar-dasar ekologi arsitektur menjurus kepada penggunaan material hemat energi, penggunaan bahan-bahan yang ramah lingkungan, dan peka terhadap keadaan iklim. Sehingga tercipta sebuah desain yang bersifat go green.

Membahas tentang bangunan yang bersifat go green, sekarang ini seluruh dunia semarak mendesain dan membangun bangunan yang menerapkan konsep ini. Berawal dari kesadaran akan mulai menipisnya sumber daya alam yang tidak dapat terbaharui maka para arsitek mendesain bangunan-bangunan yang memanfaatkan tenaga dari alam seperti matahari dan angin.

1. PEARL RIVER TOWER

    Dibangun di Guangzhou, Cina. Gedung ini mengonsumsi 60% lebih sedikit energi daripada gedung-gedung yang setara dengannya. Menggunakan turbin sebagai ventilasi angin dan mengubahnya menjadi energi listrik, serta menggunakan panel surya serta tirai fotovaltik untuk menyerap cahaya matahari dan merubahnya menjadi energi cahaya dan listrik.
   
2. BAHRAIN WORLD TRADE CENTER


    Di arsiteki oleh Killa, Bahrain WTC ini berdiri kokoh di Al-Manamah, Bahrain. Bangunan ini ditunjang oleh tiga buah jembatan dengan tiga turbin raksasanya yang dapat merubah tenaga angin menjadi energi listrik untuk kebutuhan listrik gedung ini. Selain itu gedung ini didesain dengan dengan double glass sehingga memperkecil beban AC.


ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN

ARSITEKTUR BERWAWASAN LINGKUNGAN sering juga disebut dengan “Arsitektur Ekologis” yang menjurus ke pembangunan yang memanfaatkan semua potensi yang berada di alam tanpa merusak atau mengganggu lingkungan sekitar.

Pembangunan harus melihat keadaan dan kondisi lingkungan sekitar dan iklim yang ada. Penggunaan sumber daya alam yang dapat diperbaharu, memaksimalkan penggunaan tenaga matahari dan angin, serta pembangunan yang berorientasi kepada arah mata angin untuk menciptakan bukaan dan pencahayaan yang maksimal sehingga tidak terlalu menghabiskan energi seperti penggunaan listrik yang berlebihan.   

Senin, 06 Januari 2014

Bangunan Hemat Energi dan Ramah Lingkungan



Fakta akibat pemanasan global mendorong lahirnya berbagai inovasi produk industri terus berkembang dalam dunia arsitektur dan bahan bangunan. Konsep pembangunan arsitektur hijau menekankan peningkatan efisiensi dalam penggunaan air, energi, dan material bangunan, mulai dari desain building interior, pembangunan, hingga pemeliharaan bangunan itu ke depan.

Desain rancang building memerhatikan banyak bukaan untuk memaksimalkan sirkulasi udara dan cahaya alami. Sedikit mungkin menggunakan penerangan lampu dan pengondisi udara pada siang hari.

Desain building hemat energi, membatasi lahan terbangun, layout sederhana, ruang mengalir, kualitas bangunan bermutu, efisiensi bahan, dan material ramah lingkungan. Atap-atap bangunan dikembangkan menjadi taman atap (roof garden, green roof) yang memiliki nilai ekologis tinggi (suhu udara turun, pencemaran berkurang, ruang hijau bertambah).

Penggunaan material bahan bangunan yang tepat berperan besar dalam menghasilkan bangunan berkualitas yang ramah lingkungan. Beberapa jenis bahan bangunan ada yang memiliki tingkat kualitas yang memengaruhi harga. Penetapan anggaran biaya sebaiknya sesuai dengan anggaran biaya yang tersedia dan dilakukan sejak awal perencanaan sebelum konstruksi untuk mengatur pengeluaran sehingga baik building interior maupun eksteriornya tetap berkualitas.

Lakukanlah survei terlebih dahulu untuk mencari alternatif bahan bangunan yang bersifat praktis, mampu memberi solusi tepat kebutuhan bangunan baik untuk building interior design maupun bagian eksteriornya, dan ramah lingkungan. Hal ini bisa dilihat mulai dari lama waktu proses pengerjaan, tingkat kepraktisan, dan hasil yang diperoleh.

Building design menggunakan bahan bangunan yang tepat, efisien, dan ramah lingkungan. Beberapa produsen telah membuat produk dengan inovasi baru yang meminimalkan terjadinya kontaminasi lingkungan, mengurangi pemakaian sumber daya alam tak terbarukan dengan optimalisasi bahan baku alternatif, dan menghemat penggunaan energi secara keseluruhan.

Bahan baku building interior design maupun eksteriornya yang ramah lingkungan berperan penting dalam menjaga kelestarian lingkungan bumi. Beragam inovasi teknologi proses produksi terus dikembangkan agar industri bahan baku tetap mampu bersahabat dengan alam. Industri bahan bangunan sangat berperan penting untuk menghasilkan bahan bangunan yang berkualitas sekaligus ramah lingkungan.

Konstruksi building design yang berkelanjutan dilakukan dengan penggunaan bahan-bahan alternatif dan bahan bakar alternatif yang dapat mengurangi emisi CO2 sehingga lebih rendah daripada kadar normal bahan baku yang diproduksi sebelumnya.

Bahan baku alternatif yang digunakan pun beragam. Bahan bangunan juga memengaruhi konsumsi energi di setiap bangunan. Pada saat bangunan didirikan konsumsi energi antara 5-13 persen dan 87-95 persen adalah energi yang dikonsumsi selama masa hidup bangunan.

Sumber : http://bebibluu.blogspot.com/2009/09/bangunanhematenergiramahlingkungan.html